TAKE-HOME TEST
ETNOPHARMACY

NAMA: SIMERJEET KAUR EDARJIT SINGH
NPM: 260110093019
TOPIC: ZINGIBERIS OFFICINALE
ETNIS: AYURVEDA DAN CHINESE TRADISIONAL
TARIKH HANTAR: 22 DEC 2011
DOSEN: IBU ADE ZUHROTUN
FAKUTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
DARTAR ISI
Monografi
Gambar tumbuhan…………………………………………………………….3
Sistematika Tumbuhan……………………………………………………….4
Deskripsi Tumbuhan………………………………………………………….5
Distribusi Tumbuhan…………………………………………………………7
Kandungan senyawa kimia…………………………………………………...8
Manfaat Tumbuhan…………………………………………………………..10
Cara penggunaan………………………………………………………….…13
Bentuk Sediaan dalam Pengobatan………………………………………….14
Profil Tumbuhan…………………………………………………………….15
Daftar Pustaka……………………………………………………………….16
I] Monografi Zingiber Officinale
Gambar Utuh tanaman Zingiberis Officinale

[Cal Lemke, 2004]
Gambar bagian rhizoma 

[Matthew Wood, 2007]
II] Sistematika tumbuhan
2.1] Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
2.2] Nama daerah
Nama Indonesia : Jahe
Nama Melayu : Halia
Nama Sunda : Jahe
Nama Hindi : Adrak, Ade
Nama Inggeris : Ginger
Nama Latin : Zingiber officinale
[ Badam Pom.2006]
2.3] Sinonim
• Zingiber officinale Rosc.
• Zingiber majus Rumph.
• Zingiber minus Rumph.
III] Deskripsi tumbuhan
· Herba, tegak, tinggi sekitar 30-60 cm.
· Batang semu, beralur, berwarna hijau.
· Daun tunggal,berwarna hijau tua.
· Helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, dan pangkalnya tumpul.
· Panjang daun lebih kurang 20-40 cm dan lebarnya sekitar 2-4 cm.
· Bunga majemuk berbentuk bulir, tangkai perbungaan panjangnya lebih kurang 25 cm, berwarna hijau merah.
· Kelopak berbentuk tabung, bergigi tiga.
· Mahkota bunga berbentuk corong panjangnya. 2 - 2,5 cm, berwarna ungu.
· Buah kotak berbentuk bulat sampai bulat panjang, berwarna coklat.
· Biji bulat berwarna hitam.
· Akar serabut, berwarna putih kotor.
· Rimpangnya bercabang-cabang, tebal dan agak melebar (tidak silindris), berwarna kuning pucat.
· Bagian dalam rimpang berserat agak kasar, berwarna kuning muda dengan ujung merah muda.
· Rimpang berbau khas, dan rasanya pedas menyegarkan. [Gembong.2005]
Karakteristik Simplisia
Makroskopik | Keterangan |
![]() | · Rimpang agak pipih · Bagian ujung bercabang · Bentuk bulat telor terbalik · Bagian luar berwarna coklat kekuningan · Beralur memanjang, kadang kala ada serat yang bebas · Bekas patahan pendek dan berserat menonjol [Nadia, 2003] |
Mikroskopik | Keterangan |
![]() ![]() | Jahe dapat diamati dalam bentuk serbuk rimpang simplisia: · Dibawah epidermis terdapat hypodermis · Periderm terdiri daripada beberapa lapis sel gabus · Berkas pembuluh tersebar, banyak idioblas, sel idioblas hampir bulat, dinding berkutikula, berisi damar minyak, warna kuning kehijauan sampai jingga atau berwarna coklat kekuningan sampai coklat kemerahan · Endodermis terdiri daripadasel dinding radikal agak menebal, tidak berisi pati · Stele terdiri dari sel parenkim berdinding tipis, berkas pembuluh kolateral banyak dan tersebar, idioblas minyak seperti korteks. · Xylem terdiri daripada sedikit pembuluh spiral dan pembuluh jala, tidak berlignin [Nadia, 2003] |
IV] Distribusi tumbuhan
· Jahe pada awalnya diketahui berasal dari Cina, kemudian menyebar ke India, Asia Tenggara, Afrika Barat, dan kepulauan Karibia.
· Jahe mudah tumbuh di tempat yang terbuka sampai ditempat yang agak ternaung, di tanah padat, kering ataupun gembur, di kebun dan di pekarangan.
· Dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian lebih dari 900 meter di atas permukaan laut.
· Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia. [Sutrisno,2010]
4.1] Iklim
· Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
· Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar
matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang
terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
· Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 °C.
4.2] Media Tanam
· Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.
· Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
· Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4.
4.3] Ketinggian Tempat
· Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0- 2.000m dpl.
· Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.
[Sutrisno,2010]
V] Kandungan Senyawa Kimia
Rimpang jahe mengandung minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren. Disamping itu terdapat juga pati, damar, asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B, dan C, serta senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol. [Sutrisno,2010]
Rimpang juga mengandung 0,6-3% minyak atsiri yang terdiri a-pinen, b-fellandren, borneol, camfen, limonen, Linalool, sitral, nonilaldehid,desilaldehid, metilheptenon, sineol, bisabolen, 1-b-kurkumen, farnesen ,humulen, 60% Zingiberen dan zingiberole menguap (zat pedas gingerol yaitu: gingerol 60-85%; Gingerol; gingerol 5-15%, gingerol6-22%) ,Gengerol; metilgingerdiol; Zogaol, Zingeron; Gingerdiol; Gingerdiol; Gingerdiol; Diarilheptanoida, Diaryl-3-hidroksi-5-heptanon, aril-kurkumen, bisabolon, farnesen. [ Ikhsan, 2008]



· Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang Jahe (Zingiber officinale )
· Rimpang dibersihkan dan dipotong setebal 1-2 mm kemudian dikeringkan.
· Rimpang jahe yang telah kering dihaluskan (ditumbuk) untuk mendapatkan serbuk (simplisia).
· Serbuk jahe dimaserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3x24 jam pada temperatur kamar.
· Maserat yang diperoleh dikisatkan menggunakan penguap putar (Rotary evaporator) pada temperatur 50°C.
· Pelarut yang masih tersisa diuapkan di atas penangas air
(water bath) untuk mendapatkan ekstrak kental etanol.
· Mikrodestilasi dilakukan dengan 20mg serbuk rimpang pada suhu 240°C selama 90 detik menggunakan tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT silica gel GF254 P.
· Dilakukan Kromatografi Lapis Tipis ( KLT)
v 300mg serbuk rimpang campur dengan 5ml methanol P
v Dipanaskan dalam penangas air selama 2menit
v 5ml filtrate diperoleh
v Pada titik kedua dari lempeng KLT ditutulkan 20 µL zat warna I LP.
v Elusi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15cm, keringkan lempeng di udara selama 10 menit , elusi lagi dengan benzene P dengan arah elusi dan jarak rambat yang sama.
v Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar UV 366nm, semprot lempeng dengan anisaldehid – asam sulfat LP, panaskan pada suhu 110°C selama 10 menit, amati dengan sinar biasa dan dengan sinar UV 366nm
v Harga hRx dihitung terhadap bercak warna biru dari kromatogram zat warna I LP.
[Nadia.2003]
VI] Manfaat tumbuhan
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
· Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
· Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..
· Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
· Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan dan akibat kemoterapi.
· Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
· Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
[Sutrisno,2010]
· FDA telah mengakui jahe sebagai herba yang secara umum aman digunakan, meskipun dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, contohnya warfarin (obat anti pembekuan darah). Pasien dengan batu empedu sebaiknya menghindari jahe, karena dapat memacu pelepasan cairan empedu.
· Bagi menelitian Ayurveda, dinyatakan “Ginger is better suited to the kapha constitution (large, damp, cold) than the pitta (hot) or vata (dry), because it is so warming and stimulating. If needed for people who are not cold (pitta, vata) use in small amounts.”
· Kesimpulannya, jahe lebih digalakkan digunakan pada kapha dari yang pitta dan vata karena bisa memanaskan dan sebagai stimulasi.
[Matthew Wood, 2007]
6.1] Menurut WHO (World Health Organization)
· Menggunakan didukung oleh data klinis
Profilaksis mual dan muntah yang berhubungan dengan motion sickness , mualpasca operasi , muntah merusak dalam kehamilan , dan mabuk laut.
Profilaksis mual dan muntah yang berhubungan dengan motion sickness , mualpasca operasi , muntah merusak dalam kehamilan , dan mabuk laut.
( Ayurveda, dan Chinese Tradisional)
· Menggunakan dijelaskan dalam monographs, Farmakope dan dalam sistem tradisional obat
Pengobatan dispepsia, perut kembung, kolik, muntah, diare, kejang, dan keluhanlambung lainnya (China tradisional) . Jahe bubuk lebih lanjut digunakan dalam pengobatanpilek dan flu, untuk merangsang nafsu makan, sebagai antagonis narkotika ( Ayurveda) , dan sebagai agen anti-inflamasi dalam pengobatan migrain sakit kepala dan gangguan rematik dan berotot ( Ayurveda).
Pengobatan dispepsia, perut kembung, kolik, muntah, diare, kejang, dan keluhanlambung lainnya (China tradisional) . Jahe bubuk lebih lanjut digunakan dalam pengobatanpilek dan flu, untuk merangsang nafsu makan, sebagai antagonis narkotika ( Ayurveda) , dan sebagai agen anti-inflamasi dalam pengobatan migrain sakit kepala dan gangguan rematik dan berotot ( Ayurveda).
· Menggunakan dijelaskan dalam obat rakyat, tidak didukung oleh data eksperimen atau klinis
Untuk mengobati katarak, sakit gigi, insomnia, kebotakan, dan wasir, dan untuk meningkatkan umur panjang (Ayurveda dan Chinese traditional)
Untuk mengobati katarak, sakit gigi, insomnia, kebotakan, dan wasir, dan untuk meningkatkan umur panjang (Ayurveda dan Chinese traditional)
[WHO, 1999]
Table of Ayurvedic anti-oxidant figure:

Efek Zingiberis Officinale sebagai anti-oxidant
VII] Cara Penggunaan
· Metode aplikasi, gabungan naso-kulit administrasi dari minyak esensial jahe.
· Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari.
· Rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
· Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
· Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
· Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan serangga.
· Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter). [Mark . 2000]
· Oral administrasi- jahe bubuk untuk pasien dengan rematik dan musculoskeletal gangguan telah dilaporkan untuk memberikan berbagai tingkat bantuan dari rasa sakit dan pembengkakan. ( digunakan untuk Chinese Traditional) [WHO .1999]
VIII] Bentuk Sediaan Dalam Pengobatan
· Akar kering bubuk, ekstrak, tablet dan tingtur.
· Jahe bubuk harus disimpan dalam wadah tertutup baik (bukan plastik) yang mencegah akses kelembaban. ( Chinese Traditional)
· Dilindungi dari cahaya di tempat yang sejuk dan kering
7.1] Persiapan pengobatan:
· diinfus, decocted, segar, bubuk. Infused menyebabkan berkeringat. Tingtur: alkohol 90% Segar 01:05.
· Untuk mabuk pada orang dewasa dan anak-anak lebih dari 6 tahun: 0,5 g, 2-4 kali sehari.
· Dispepsia, 2-4g sehari-hari, sebagai bahan tanaman bubuk atau ekstrak
7.2] Dosage:
· Kecuali jika ditentukan : 2-4 g per hari dipotong ekstrak rimpang atau kering.
· Bubuk rimpang : 0,25-1,0 g, tiga kali sehari.
· Infus atau rebusan : 0,25-1,0 g dalam 150 ml air direbus, tiga kali sehari.
· Fluid extract 1:1 (g / ml) : 0,25-1,0 ml, tiga kali sehari.
· Tingtur 1:05 (g / ml) : 1,25-5,0 ml, tiga kali sehari
[WHO. 1999]
IX] Profil obatan
Produk |
![]() |
Keterangan |
Minuman ayurveda: Digunakan untuk sebagai pencernaan, perut karminatif, anti-piretik, menghasilkan panas dan batuk mengusir flatus, memurnikan darah dan menyegarkan. (www.jaim.in) |
Daftar Pustaka
World Health Organisation (WHO). 1999. Monograft Medicinal Plant. Volume 1. Zingiberis Officinale ( pg 277)
Sutrisno Koswara.2010. Jahe, Rimpang dengan Sejuta Khasiat. Available at www.ebookpangan.com/ARTIKEL/JAHE. ( diakses 17-Dec-2011)
Drs. Ikhsan Matondang. 2008. Zingiberis Officinale L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/ B3TO UNAS).Indonesia. Available at www.kambing.ui.id/bebas/v12.artikel.ttg_tanamanobat/unas/Jahe.pdf (diakses 16-Dec-2011)
Cal Lemke. 2004. Zingiberis Officinale. University Of Oklahoma Of Botany and Microbiology.USA. Available at www.plantoftheweek.org/week281.shtml (diakses 17- Dec- 2011)
Matthew Wood MSc. 2007. The Earthwise Herbal (Herbal Medicine). Registered Herbalist (AHG). Volume 2008-9, North Atlantic Book. USA
Journal Of Ayurveda and Integrative Medicine.2011. Department of AYUSH. Ministry of Health and Family welfare. Government of India. Available at www.jaim.in (diakses pada 16-Dec-2011)
Mark Blumenthal. 2000. Herbal Medicine. Expanded Commission E Monographs. American Botanical Council. Integrative Medicine Communications
Available at http://cms.herbalgram.org/expandedE/Gingerroot.html (diakses 16-Dec-2011)
Available at http://cms.herbalgram.org/expandedE/Gingerroot.html (diakses 16-Dec-2011)
Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepoma. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gadjah Madah University Press.Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Jahe. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisinal, Kosmetik dan Produk Komplemen. Badam Pom. Direktorat Obat Asli Indonesia.
Nadia Khatmina. 2003. Aktivitas Farmakologi Tanaman Jahe ( Zingiber Sp). Jurusan Farmasi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran. Jatinangor
No comments:
Post a Comment